Senin, 02 Maret 2015

Kebudayaan Suku Asmat

Adat Pernikahan 


Hasil gambar untuk adat pernikahan suku asmat

Dalam sistem perkawinan adat Bugis terdapat perkawinan ideal:
1.Assialang Maola
    Ialah perkawinan antara saudara sepupu derajat kesatu, baik dari pihak ayah
    maupun ibu.
2. Assialanna Memang
    Ialah perkawinan antara saudara sepupu derajat kedua, baik dari pihak ayah
    maupun ibu.
3. Ripaddeppe’ Abelae
    Ialah perkawinan antara saudara sepupu derajat ketiga, baik dari pihak ayah
    maupun ibu atau masih mempunyai hubungan keluarga. 

Adapun perkawinan – perkawinan yang dilarang dan dianggap sumbang (salimara’):
1. perkawinan antara anak dengan ibu / ayah
2. perkawinan antara saudara sekandung
3. perkawinan antara menantu dan mertua
4. perkawinan antara paman / bibi dengan kemenakan
5. perkawinan antara kakek / nenek dengan cucu

    Sistem Ekonomi Suku Bugis

Kebudayaan Maritim Bugis tidak hanya mengembangkan teknik dan system
Pelayaran.Tetapi juga telah memilih hukum niaga dalam pelayaran yang disebut Ade Anopoliping Bicaranna Pabboluebdan yang tertulis pada lontar oleh Amanna Gappa dalam abad 17. Sebelum perang dunia II daerah Sulawesi selatan adalah daerah surplus beras dan jagung .

    Sistem Kesenian Suku Bugis

Folklore didefinisikan sebagai perbuatan-perbuatan (tarian), benda-benda , cerita rakyat yang belum dicatat atau dituliskan (folktale). Contoh beberapa folktale yang berkembang diantara orang-orang Bugis adalah Pocci-Tana,asal-usul kota (Toraja dan Luwu, Sinjai, Enrekang dan Mangkendek, dan Bulukamba), pemmali (tentang larangan atau pantangan).




Alat musik

1.Kacapi(kecapi)

     Salah satu alat musik petik tradisional Sulawesi Selatan khususnya suku Bugis, Bugis Makassar dan Bugis Mandar. Menurut sejarahnya kecapi ditemukan atau diciptakan oleh seorang pelaut, sehingga bentuknya menyerupai perahu yang  memiliki dua dawai,diambil karena penemuannya dari tali layar perahu. Biasanya ditampilkan pada acara penjemputan para tamu, perkawinan, hajatan, bahkan hiburan pada hari ulang tahun.

2. Sinrili

               Alat musik yang mernyerupai biaola cuman kalau biola di mainkan dengan
      membaringkan di pundak sedang singrili di mainkan dalam keedaan pemain
      duduk dan alat diletakkan tegak di depan pemainnya.

     3. Gendang

    Musik perkusi yang mempunyai dua bentuk dasar yakni bulat panjang dan bundarseperti rebana.

4. Suling

          Suling bambu/buluh, terdiri dari tiga jenis, yaitu:

     • Suling panjang (suling lampe), memiliki 5 lubang nada. Suling jenis ini telah punah.
     • Suling calabai (Suling ponco),sering dipadukan dengan piola (biola) kecapi dan
        dimainkan bersama penyanyi
     • Suling dupa samping (musik bambu), musik bambu masih terplihara di daerah
        Kecamatan Lembang. Biasanya digunakan pada acara karnaval (baris-berbaris)      
        atau acara penjemputan tamu.

Seni Tari

  • Tari pelangi; tarian pabbakkanna lajina atau biasa disebut tari meminta hujan.
  • Tari Paduppa Bosara; tarian yang mengambarkan bahwa orang Bugis jika
     kedatangan tamu senantiasa menghidangkan bosara, sebagai tanda kesyukuran
     dan kehormatan
  • Tari Pattennung; tarian adat yang menggambarkan perempuan-perempuan yang
     sedang menenun benang menjadi kain. Melambangkan kesabaran dan ketekunan
     perempuan-perempuan Bugis.
  • Tari Pajoge’ dan Tari Anak Masari; tarian ini dilakukan oleh calabai (waria),
     namun jenis tarian ini sulit sekali ditemukan bahkan dikategorikan telah punah.
  • Jenis tarian yang lain adalah tari Pangayo, tari Passassa ,tari Pa’galung, dan tari
     Pabbatte(biasanya di gelar padasaat Pesta Panen).


Permainan

      Beberapa permainan khas yang sering dijumpai di masyarakat Bugis ( Pinrang): Mallogo, Mappadendang, Ma’gasing, Mattoajang (ayunan), getong-getong, Marraga, Mappasajang (layang-layang), Malonggak

Tidak ada komentar: